Kamis, 24 September 2009

Penelitian tindakan kelas pada SMK

Quantum learning untuk meningkatkan kemampuan menulis

Sesuai dengan tujuan nya, penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran melalui sebuah tindakan/strategi pembelajaran. Jadi pada penelitian ini pada akhirnya akan di ketahui bahwa tindakan yang diberikan akan bisa atau tidak bisa meningkatkan mutu pembelajaran. Adapun langkah-langkah tiap siklus adalah sebagai baerikut:

Siklus 1
Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
a) Langkah 1.
Memperbaiki komunikasi guru yang dilakukan di dalam kelas
Contoh komunikasi guru sebelum tindakan sebelum tindakan:
“Saudara-saudara, jangan mengobrol lagi dan jangan melakukan hal lain. Kalian harus ingat, banyak yang tidak lulus pada bagian berikut, karena bahan nya memang sulit. Untuk mendapatkan nilai 50 saja kalian harus bersusah payah. Maka kalau kalian ingin mendapatkan nilai lebih dari 50 maka kalian harus belajar lebih giat lagi!!!
Kata-kata yang tercetak tebal akan menimbulkan asosiasi Negatif pada siswa, maka perlu perbaikan atau mengganti dengan perkataan yang diharapkan bisa menimbulkan asosiasi positif bagi siswa seperti contoh di bawah ini.
Selamat pagi saudara-saudara. Silahkan duduk dan pusatkan perhatian kalian pada modul yang kalian pegang. Kita memasuki kurikulum yang paling menantang. Bapak tau kalian mampu memahai nya dengan baik, terutama kalau kalian mau aktif bertanya dan berpartisipasi. Dan sekarang “mari kita simak baik-baik supaya kalian bisa memahaminya!”

 kurikulum yang paling menantang : Memunculkan Kesan
 Silahkan duduk dan pusatkan perhatian kalian pada modul yang kalian pegang, mari kita simak baik-baik : Mengarahkan Fokus
 kalian mampu memahai nya dengan baik : Memberikan Sugesti
 “mari kita simak baik-baik supaya kalian bisa memahaminya!”: inklusif (bersifat Mengajak)
b) Langkah 2
Dimulai dengan sebuah pertanyaan:
Buat apa kita belajar bahasa Indonesia?
Apa manfaat nya bagi anda?
Coba sekali waktu kita lupakan ujian nasional dalam hal ini!
Alami
Guru menceritakan kisah inspiratif. Dalam hal ini guru menceritakan sebuah kisah pribadi -++
Namai
Guru mencoba memberikan sugesti, bahwa semua orang mempunyai kemampuan serta bakat untuk menjadi seorang penulis yang cemerlang di bidang nya. Tetapi semua itu tergantung dari seberapa tekun dia berlatih, serta seberapa keras dia berusaha.
Demonstrasikan
Pada tahap ini guru memberikan materi serta teknik menulis karangan narasi

Quantum learning & quantum teaching

Fakta yang terjadi akhir-akhir ini banyak keluhan para siswa tentang pembelajaran, diantaranya siswa menganggap bahwa pembelajaran kurang memberikan kebebasan berpikir, banyak hapalan, mata pelajaran banyak mengejar kurikulum, mengajarkan pengetahuan bukan keterampilan dan banyak mengajarkan logika tanpa melibatkan emosi.
Menghadapi keluhan ini, perlu dicari metode pembelajaran yang lebih memberi kebebasan. Salah satu metode belajar yang menjadikan siswa berinteraksi dalam pembelajaran adalah quantum lerarning. Quantum learning menciptakan lingkungan belajar yang efektif dengan cara menggunakan unsur-unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi-interaksi yang terjadi di dalam kelas.
Quantum learning merupakan interaksi dari sejumlah interaksi-interaksi yang ada di dalam dan di sekitar moment belajar (De Porter, 2003:5) Interaksi-interaksi ini meliputi elemen-elemen bagi keefektifan belajar yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Interaksi-interaksi ini mentransformasikan bakat alamiah dan kemampuan siswa ke dalam radiasi yang bermanfaat bagi siswa itu sendiri dan orang lain. Perintah resmi yang paling penting dalam pengajaran quantum learning terentang pada kemampuan guru untuk menutup perbedaan di antara dunia kita (guru) dan dunia mereka (siswa). Ketika guru sungguh-sungguh memasuki dunia mereka, berarti guru telah menjalin hubungan pertemanan yang diperlukan dalam proses belajar mengajar .
Quantum learning berarti suatu orkestrasi dari berbagai macam interaksi-interaksi yang membangun landasan dan kerangka untuk belajar yang dapat mengubah kemampuan dan bakat siswa menjadi cahaya yang bermanfaat bagi siswa maupun bagi orang lain. Menyingkirkan hambatan-hambatan yang menghalangi proses belajar alamiah dengan menggunakan musik, mewarnai lingkungan sekeliling, menyusun bahan pengajaran yang sesuai, cara penyajian yang efektif, dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar (Quantum Teaching, De Poter, 2000).
Di samping itu, quantum learning juga memudahkan segala hal untuk menyingkirkan hambatan belajar dan mengembalikan proses belajar ke keadaannya yang mudah dan alami (Depdiknas, 2003:17).
Perpaduan seni dalam proses belajar-mengajar sangat diperlukan agar mencapai suasana belajar yang menyenangkan tersebut. Hal ini sangat sesuai dengan pengertian quantum teaching yang merupakan metode pengajaran yang menawarkan cara-cara baru untuk memudahkan proses belajar lewat paduan seni dan pencapaian hasil belajar yang terarah (Quantum Learning, De Porter, 2003:5). Kerangka perancangan Quantum Learning adalah sebagai berikut:
 Tumbuhkan : Sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan AMBAK (Apa Manfaat nya Bagiku?)
 Alami : Berikan mereka pengalaman belajar, tumbuhkan “kebutuhan untuk mengetahui”
 Namai : Berikan data tepat saat minat memuncak.
 Demonstrasikan : Berikan kesempatan bagi mereka untuk mengaitkan pengalaman dengan data baru, sehingga mereka menghayati serta membuatnya sebagai pengalaman pribadi.
 Ulangi : Rekatkan gambaran keseluruhan nya.
 Rayakan : Jika layak di pelajari, maka layak pula dirayakan. Perayaan menambatkan belajar dengan asosiasi positif.

Dalam quantum learning, guru lebih memperhatikan keinginan siswa. Hal ini dimaksudkan agar terjadi interaksi yang baik antara guru dengan siswa, sehingga timbul suatu sugesti positif dalam diri siswa yang akan berpengaruh terhadap rasa penghargaan dalam dirinya. Penghargaan yang diberikan guru mengakibatkan timbul kepercayaan diri yang tinggi dalam diri siswa sehingga semakin giat belajar. Ini berarti bahwa sugesti sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Komunikasi ampuh dapat dilakukan dengan mudah dan disengaja, dan hal-hal yang perlu din gat ketika mengajar atau memberikan umpan balik hendak nya perlu mengingat empat prinsip di bawah ini
 Munculkan kesan
 Arahkan Fokus
 Inklusif (besifat Mengajak)
 Spesifik (bersifat tepat sasaran)
Dari uraian di atas dapat disimpulkan metode quantum learning adalah metode pembelajaran yang menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan menyingkirkan hambatan-hambatan yang menghalangi proses belajar mengajar.

Managemen keselamatan kerja

hakikat kemampuan menulis

Menulis atau mengarang, dua istilah yang tidak asing bagi masyarakat. Pengertian menulis sebagai proses yang melibatkan pengetahuan, pengalaman, serta penalaran untuk dituangkan dalam tulisan dengan tidak meninggalkan proses revisi. Menurut Nurchasanah (1994:2), menulis adalah proses mengungkapkan atau menuangkan informasi yang berupa pikiran, perasaan atau kemauan dengan menggunakan wacana tulis dan berdasarkan pada tatanan serta kaidah bahasa yang berlaku. Senada dengan pendapat di atas, Rofi’uddin (1998:75) mengemukakan yaitu menulis merupakan keterampilan dengan menggunakan bahasa tulis untuk mengungkapkan ide, pikiran, atau perasaan kepada orang lain.
Menulis merupakan keterampilan untuk mengolah pengetahuan, pengalaman, pikiran serta ide atau gagasan ke dalam tulisan. Hal tersebut diperlukan keterampilan untuk menggunakan aspek berbahasa, yakni penggunaan tanda baca dan ejaan, pemilihan diksi atau kosakata, penggunaan tata bahasa atau struktur kalimat, pengembangan paragraf, serta pengolahan gagasan.

Untuk mencapai suatu tulisan yang baik sesuai kaidah bahasa Indonesia , tentu saja akan berhubungan pula dengan keefektifan dalam menggunakan kalimat. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan pesan, gagasan, ide, dan pemberitahuan kepada penerima (pembaca) sesuai dengan yang ada dalam benak si penyampai (penulis). Kalimat itu mempunyai ciri-ciri: (1) strukturnya teratur; (2) kata yang digunakan mendukung makna secara tepat; dan (3) hubungan antar bagiannya logis. Menurut Atarsemi (1989), kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi sasaran, mampu menimbulkan pengaruh, dan meninggalkan kesan. Kalimat tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) sesuai dengan tuntutan bahasa baku; (2) jelas; (3) ringkas atau lugas; (4) adanya hubungan yang baik (koherensi); (5) kalimat harus hidup; dan (6) tidak ada unsur yang tidak berfungsi.
Dari pendapat-pendapat diatas dapat dikataan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan yang ada pada diri seseorang dalam mengembangkan ide/gagasan, pikiran atau perasaan kepada orang lain yang dituangkan dalam bahasa tulis berkaitan dengan suatu makna yang dipelajari (ilmu pengetahuan), pengalaman hidup seharihari, opini dan sebagainya.

Analitical Hierarcy Procces

Keselamatan kerja berbasis ergonomi

Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Pancamarga Bhakti Baturetno

Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Pancamarga Bhakti Baturetno

karnaval.17.08.09

karnaval.17.08.09